WELCOME TO MY BLOGG...
Ampez's Blogg

Gw kenyang karena lambung mencerna, gw happy karena endorphine terproduksi, dan gw sempurna karena adanya kita, yaaa kita. John Vesely romantis dengan liriknya, Mark Watney Keren dengan usaha bertahan hidupnya, kita teramat romantis dan begitu kerennya jika tangan tetap menggenggam, yaaa kita. Are You hear Nel, ?

Kamis, 20 Maret 2014

ANTARA ILK & ILC


 

”Bapak kamu tukang boneka yahhh?”

“Kok tahu si?”

“Iya, karena kau telah mendogu dan mendakocankan hatiku”

Mungkin udah sering terdengar lawakan lawakan berbentuk gombalan seperti itu ditelevisi. Atau mungkin yang lebih extreme adalah saling lempar tepung sebagai usaha untuk  membuat gelak tawa bagi yang melihatnya. Yaaa itulah trend tontonan komedi zaman sekarang. Ada OVJ sebagai generasi extravaganza yang dulu tayang di trans tv, ada pula pesbuker dengan Olga DKK yang hampir tiap sore nongol dengan celotehan celotehan konyolnya.

Namun kali ini trans7 menyuguhkan tayangan komedi yang kelihatannya lebih elegant dalam hidangannya, yaitu acara ILK alias Indonesia Lawak Klub. Udah jelas dari penamaannya saja acara yang tayang setiap senini sampai jum’at pukul 9 malam ini adalah bentuk acara yang memparodikan acara ILC yang tayang Di TVONE. ILC (Indonesia Lawyers Club) yang notabena menyajikan sebuah diskusi membahas dunia politik tanah air, kali ini harus rela diparodikan oleh acara ILK yang malah mendiskusikan hal yang jauh dari kata penting. Seperti aslinya, ILK juga berisi untuk membahas hal yang sedang marak diperbincangkan dikalangan masyarakat yang tentunya menampilkan panelis panelis handal yang pasti ada yang pro dan kontra. Ngomongin ILC, jelas didalamnya adalah orang orang dengan intelektual tinggi, jabatan tinggi dan pasti mempunyai solusi solusi dan pandangan yang rasional dalam setiap pembahasannya, dengan dikomandoi Carnil Ilyas dan beberapa pemegang jabatan dari setiap golongan, ILC mantap membahas panasnya masalah yang mucul. Berbeda dengan ILK yang didalangi Kang Deni Candra yang merupakan komedian senior yang malah mengarahkan pasukannya untuk mengeluarkan argument argument yang isinya bikin gelak tawa. Ada Komeng, ada Fitrop, Cak Lontong, Vega, Ronald, dilengkapi dengan maman sebagai no tulen serta beberapa bintang tamu yang jug bisa dibilang jago dalam penyampaian materi yang penuh plesetan itu, tak ayal organisasi perwakilanpun diplesetin sesuai materi dan kebutuhan. Yang jelas Trans7 udah menyajikan acara lawakan yang bisa dibuilang ‘OK’.

Nampaknya dikalangan masyarakat pada umumnya mengakui acara ILK jauh mempunyai ratting tontonan lebih tinggi dari ILC. Karena ILK lebih mampu memberikan hal positif meski ”menyelesaikan masalah tanpa solusi”, tapi yang jelas mampu membuat penonton tertawa. Berbeda dengan ILC yang terlihat hanya tontonan membosankan. Politik emang penting disimak, tapi apa dampak nyata untuk rakyat ?. Percuma argument yang dikeluarkan bagus dan seolah membela kepentingan rakyat banyak, tapi bentuk realisasinya nihil.

Nampaknya satu hal yang patut digambarkan dalam bentuk emot “senyum” yang agak sinis, ketika ngomongin ILC.

ILK setidaknya mampu bikin penonton tertawa.

ILC pun setidaknya bikin penonton senyum dengan pembelaan nyata.

 

Selamat nonton ILK_episode ”GILA CINTA, CINTA GILA”